5 Prinsip Akuntansi Yang Menggambarkan Akuntansi Secara Keseluruhan

Sama hanya dengan ilmu lain, akuntansi pun memiliki prinsip yang mendasari ilmu tersebut dalam berbagai hal, baik secara konsep maupun pelaksanaannya. Informasi terkait dengan prinsip ini sangat penting terutama bagi anda yang masuk jurusan akuntansi. Tidak usah terlalu lama, yuk cari tahu 5 prinsip akuntansi yang paling mendasar dan krusial sebagai berikut.

Daftar Prinsip Ilmu Akuntansi

  1. Prinsip Entitas Ekonomi

Prinsip pertama yang perlu anda ketahui jika membahas informasi seputar akuntansi adalah prinsip entitas ekonomi. Dalam prinsip tersebut, ditekankan bahwa suatu perusahaan merupakan entitas ekonomi yang terpisah dari masalah ekonomi pribadi pemilik. Melihat prinsip tersebut, maka perlu dilakukan pembatas agar transaksi pribadi dan bisnis tidak saling bercampur.

Prinsip ini sejatinya benar dan perlu diperhatikan agar sebuah bisnis bisa berjalan dengan lancar dan sehat. Akan sangat sulit bagi anda untuk memastikan bahwa sebuah bisnis dalam kondisi yang baik saat keuangannya saja tidak terpantau dan cenderung berantakan. Uang yang sudah tercampur dengan dana pribadi sudah tidak dapat dikalkulasi secara pasti.

  1. Prinsip Periode Akuntansi

Prinsip kedua yang tidak kalah penting dan mendasar adalah prinsip periode akuntansi. Maksud dari prinsip ini adalah bahwa penilaian dan pelaporan keuangan sebuah bisnis wajib dibatasi dengan rentang waktu atau periode tertentu. Hal ini menjadi penting agar sebuah perusahaan bisa membuat perencanaan bisnis yang tepat agar keuntungan yang didapat bisa lebih baik.

Pelaporan masalah keuangan yang terlambat akan menghambat penentuan arah sebuah bisnis. Seperti yang anda tahu bahwa sebuah usaha pasti ada kalanya pasang dan surut. Seorang pebisnis harus tahu usahanya ada di dalam fase yang aman agar bisa mengambil langkah konkret. Jangan sampai karena pelaporan keuangan yang terlambat, maka pengambilan keputusan juga terlambat.

  1. Prinsip Biaya Historis

Prinsip selanjutnya yang wajib anda ingat adalah prinsip biaya historis. Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah saat pencatatan biaya dilakukan dengan harga akuisisi. Lantas apa yang dimaksud dengan biaya akuisisi? Contoh dari biaya akuisisi adalah saat anda menawarkan produk dengan harga 100 ribu namun akhirnya memperoleh harga 80 ribu karena negosiasi.

  1. Prinsip Satuan Moneter

Anda yang bukan orang akuntansi pasti pernah mendengar yang namanya moneter. Hal ini berkaitan dengan mata uang. Adapun yang dimaksud dengan prinsip moneter adalah bahwa pencatatan dalam lingkup akuntansi hanya bisa dilakukan saat bentuknya dapat dinilai dengan uang. Anda tidak bisa memasukkan pencatatan kualitatif ke dalam perhitungan akuntansi.

Memasukkan data yang demikian akan membuat perhitungan menjadi tidak sah. Anda perlu mengubah data terut ke dalam bentuk uang yang nyata agar tidak membuat adanya faktor pembatas yang membuat perhitungan menjadi berantakan. Jika dimasukkan dalam hal bisnis, maka pencatatan akuntansi hanya bisa diinput saat datanya berupa nominal yang jelas.

  1. Prinsip Kesinambungan Usaha

Pasti setiap pengusaha ingin jika bisnisnya berjalan berkesinambungan. Berkiatan dengan hal ini, sudah sepatutnya bagi anda untuk melakukan pencatatan masalah keuangan dengan konsisten dan terus menerus. Data yang hilang malah akan membuat proses pelaporan keuangan menjadi bermasalah. Tidak heran jika prinsip akuntansi tentang kesinambungan usaha ini menjadi penting.

Sejatinya masih ada 5 prinsip lain terkait dengan akuntansi yang perlu anda pelajari. Adapun prinsip tersebut adalah pengungkapan penuh, pengakuan pendapatan, prinsip mempertemukan, konsistensi, dan materialistis. Melihat banyaknya pinsip ini, tidak heran jika pengelolaan data akuntansi sangat rumit. berkaitan dengan hal tersebut, maka anda memerlukan software akuntansi.